UJIAN KENAIKAN TINGKAT !!!!!!!
SILAHKAN DI DOWNLOAD DAN DI ISI SENDIRI ok !!!
Materi Siswa Tingkat Satu
MATERI PENDIDIKAN SISWA
PERGURUAN SENI BELADIRI INDONESIA
“TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH”
TINGKAT SISWA SATU
I. JURUS DASAR
Pagutan Merpati
Merpati Mengibas Sayap
Merpati Mengibas Ekor
Sambaran Merpati
Tandukan Naga Jantan
Sambaran Naga
Pagutan Naga Jantan
Tandukan Lembu Jantan
Sabetan Ikan Terbang
Ikan Terbang Menerjang Sarang
Benturan Harimau
Harimau Menggoyang Ekor
II. SIKAP AWAL
Bunga Mawar Menyongsong Matahari
Sikap Bunga Mawar Mekar
Sikap Katak
Sikap Rajawali
Sikap Lembu Jantan
Sikap Merpati
Sikap Naga
Sikap Ikan Terbang
Sikap Harimau
III. KELOMPOK JURUS DASAR
Bunga Mawar Mekar
Bunga Mawar Layu
Katak Melempar Tubuh
Merpati Mengibas Sayap
Ikan Terbang Menggoyang Sirip
Ikan Terbang Menerjang Sarang
Ikan Terbang Menjulang Keangkasa
IV. POLA LANGKAH
Pola Langkah Paku-PAku
Pola Langkah Segi Tiga
Pola LAngkah Segi Empat
V. GABUNGAN JURUS DASAR
1. Bunga Mawar Mekar(Kn)
Ikan Terbang Menjulang Keangkasa (Kr)
Naga Terbang (Kr)
2. Bunga Mawar Layu (Kn)
Bunga Mawar Mekar(Kn)
Harimau Membuka Jalan (Kr)
Katak Melempar Tubuh (Kn)
3. Tandukan Lembu Jantan (Kn)
Ikan Terbang Menjulang Keangkasa (Kr)
Harimau Membuka Jalan (Kr)
Benturan Harimau (Kn)
Merpati Mengibas Sayap (Kr)
4. Rajawali Mengibs Sayap (Kn)
Terkaman Harimau Lapar (Kn)
Katak Melempar Tubuh (Kr)
VI. TEHNIK PRAKTIS
1. A : Bunga Mawar Layu, Harimau Membuka Jalan, Katak Melempar Tubuh
B : Katak Melempar Tubuh, Rajawali Mengibas Sayap, Bunga Mawar Mekar
2. A : Bunga Mawar Mekar, Ikan Terbang Menggoyang Sirip, Deder Naga Terbang
B : Katak Melempar Tubuh, Bunga Mawar Layu, Rajawali Mengibas Sayap
3. A : Bunga Mawar Mekar, Terkaman Harimau Lapar
B : Katak Melempar Tubuh
4. A : Rajawali Mengibas Sayap, I T M A, Harimau Membuka Jalan
B : Naga Terbang, Tangkai Mawar Tertiup Angin, Bunga Mawar Layu, Simpuh
“ Dengan Iman dan Akhlak Saya Menjadi Kuat, Tanpa Iman dan Akhlak Saya Menjadi Lemah”
Materi Siswa Dasar
MATERI PENDIDIKAN SISWA
PERGURUAN SENI BELADIRI INDONESIA
“TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH”
TINGKAT SISWA DASAR
I. KUDA-KUDA DASAR
Kuda-Kuda Atas
Kuda-Kuda Tengah
Kuda-Kuda Bawah
II. PERUBAHAN BENTUK DASAR KUDA-KUDA
Kuda-Kuda Berat Badan di Depan
Kuda-Kuda Berat Badan di Belakang
Kuda-Kuda Segaris Menghadap
Kuda-Kuda Segaris Ke Depan
Kuda-Kuda Lipat
Kuda-Kuda Satu Kaki
III. SIKAP BALIK IV. CARA MELANGKAH
Sikap Balik 1 Melangkah
Sikap Balik 2 Menggeser
Sikap Balik 3 Dedet
Sikap Balik 4 Insut
Sikap Balik 5 Lipat
Sikap Balik 6 Loncat
V. BENTUK HINDARAN
Tangkai Mawar Tertiup Angin
Harimau Lapar Meliuk DIri
Harimau Tidur
Rajawali Terbang
Mengubah Bentuk Kuda-Kuda
VI. JURUS DASAR
Bunga Mawar Mekar
Bunga Mawar Layu
Belitan Tangkai Mawar
Katak Melempar Tubuh
Naga Terbang
Rajawali Mengibas Sayap
Tandukan Lembu Jantan
Ikan Terbang Menjulang Keangkasa
Ikan Terbang Menggoyang Sirip
Harimau Membuka Jalan
Harimau Menutup Jalan
Terkaman Harimau Lapar
VII. TEKHNIK PRAKTIS
1. A : Bunga Mawar Mekar
B : Katak Melempar Tubuh
2. A : Bunga Mawar Mekar
B : Katak Melempar Tubuh
3. A : Rajawali Mengibas Sayap
B : Naga Terbang
4. A : Ikan Terbang
B : Tandukan Lembu Jantan
5. A : Ikan Terbang Menjulang Keangkasa
B : Rajawali Mengibas Sayap
6. A : Harimau Membuka Jalan
B : Bunga Mawar Layu
7. A : Harimau Membuka Jalan
B : Tandukan Lembu Jantan
8. A : Terkaman Harimau Lapar
B : Bunga Mawar Mekar (Kn)
Bunga Mawar Layu (Kr)
“ Dengan Iman dan Akhlak Saya Menjadi Kuat, Tanpa Iman dan Akhlak Saya Menjadi Lemah”
MATERI PENDIDIKAN SISWA
PERGURUAN SENI BELADIRI INDONESIA
“TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH”
TINGKAT SISWA DASAR
I. KUDA-KUDA DASAR
Kuda-Kuda Atas
Kuda-Kuda Tengah
Kuda-Kuda Bawah
II. PERUBAHAN BENTUK DASAR KUDA-KUDA
Kuda-Kuda Berat Badan di Depan
Kuda-Kuda Berat Badan di Belakang
Kuda-Kuda Segaris Menghadap
Kuda-Kuda Segaris Ke Depan
Kuda-Kuda Lipat
Kuda-Kuda Satu Kaki
III. SIKAP BALIK
Sikap Balik 1
Sikap Balik 2
Sikap Balik 3
Sikap Balik 4
Sikap Balik 5
Sikap Balik 6 V. BENTUK HINDARAN
Tangkai Mawar Tertiup Angin
Harimau Lapar Meliuk DIri
Harimau Tidur
Rajawali Terbang
Mengubah Bentuk Kuda-Kuda
IV. CARA MELANGKAH
Melangkah
Menggeser
Dedet
Insut
Lipat
Loncat VI. JURUS DASAR
Bunga Mawar Mekar
Bunga Mawar Layu
Belitan Tangkai Mawar
Katak Melempar Tubuh
Naga Terbang
Rajawali Mengibas Sayap
Tandukan Lembu Jantan
Ikan Terbang Menjulang Keangkasa
Ikan Terbang Menggoyang Sirip
Harimau Membuka Jalan
Harimau Menutup Jalan
Terkaman Harimau Lapar
VII. TEKHNIK PRAKTIS
1. A : Bunga Mawar Mekar
B : Katak Melempar Tubuh 2. A : Bunga Mawar Mekar
B : Katak Melempar Tubuh
3. A : Rajawali Mengibas Sayap
B : Naga Terbang 4. A : Ikan Terbang
B : Tandukan Lembu Jantan
5. A : Ikan Terbang Menjulang Keangkasa
B : Rajawali Mengibas Sayap 6. A : Harimau Membuka Jalan
B : Bunga Mawar Layu
7. A : Harimau Membuka Jalan
B : Tandukan Lembu Jantan 8. A : Terkaman Harimau Lapar
B : Bunga Mawar Mekar (Kn)
Bunga Mawar Layu (Kr)
“ Dengan Iman dan Akhlak Saya Menjadi Kuat, Tanpa Iman dan Akhlak Saya Menjadi Lemah”
PERGURUAN SENI BELADIRI INDONESIA
“TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH”
TINGKAT SISWA DASAR
I. KUDA-KUDA DASAR
Kuda-Kuda Atas
Kuda-Kuda Tengah
Kuda-Kuda Bawah
II. PERUBAHAN BENTUK DASAR KUDA-KUDA
Kuda-Kuda Berat Badan di Depan
Kuda-Kuda Berat Badan di Belakang
Kuda-Kuda Segaris Menghadap
Kuda-Kuda Segaris Ke Depan
Kuda-Kuda Lipat
Kuda-Kuda Satu Kaki
III. SIKAP BALIK
Sikap Balik 1
Sikap Balik 2
Sikap Balik 3
Sikap Balik 4
Sikap Balik 5
Sikap Balik 6 V. BENTUK HINDARAN
Tangkai Mawar Tertiup Angin
Harimau Lapar Meliuk DIri
Harimau Tidur
Rajawali Terbang
Mengubah Bentuk Kuda-Kuda
IV. CARA MELANGKAH
Melangkah
Menggeser
Dedet
Insut
Lipat
Loncat VI. JURUS DASAR
Bunga Mawar Mekar
Bunga Mawar Layu
Belitan Tangkai Mawar
Katak Melempar Tubuh
Naga Terbang
Rajawali Mengibas Sayap
Tandukan Lembu Jantan
Ikan Terbang Menjulang Keangkasa
Ikan Terbang Menggoyang Sirip
Harimau Membuka Jalan
Harimau Menutup Jalan
Terkaman Harimau Lapar
VII. TEKHNIK PRAKTIS
1. A : Bunga Mawar Mekar
B : Katak Melempar Tubuh 2. A : Bunga Mawar Mekar
B : Katak Melempar Tubuh
3. A : Rajawali Mengibas Sayap
B : Naga Terbang 4. A : Ikan Terbang
B : Tandukan Lembu Jantan
5. A : Ikan Terbang Menjulang Keangkasa
B : Rajawali Mengibas Sayap 6. A : Harimau Membuka Jalan
B : Bunga Mawar Layu
7. A : Harimau Membuka Jalan
B : Tandukan Lembu Jantan 8. A : Terkaman Harimau Lapar
B : Bunga Mawar Mekar (Kn)
Bunga Mawar Layu (Kr)
“ Dengan Iman dan Akhlak Saya Menjadi Kuat, Tanpa Iman dan Akhlak Saya Menjadi Lemah”
ARTI LAMBANG
ARTI LAMBANG
TAPAK SUCI PUTERA MUHAMMADIYAH
Tapak Suci Lahir Pada Tanggal 31 Juli 1963 di Jogjakarta
Didirikan Oleh M.Bari Irsyad dan M.Wahib
BENTUK BULAT : Bertekad Bulat
BERDASAR BIRU : Keagungan
BERTEPI HITAM : Kekal & Abadi Melambangkan Sifat Allah
BUNGA MAWAR : Keharuman
WARNA MERAH : Keberanian
DAUN KELOPAK HIJAU : Kesempurnaan
BUNGA MELATI PUTIH : Kesucian
JUMLAH SEBELAS : Rukun Islam & Rukun Iman
TANGAN KANAN PUTIH : Keutamaan
TERBUKA : Kejujuran
BERJARI RAPAT : Keeratan
IBU JARI TERTEKUK : Kerendahan Hati
SINAR MATAHARI KUNING : Putera Muhammadiyah
* Disimpulkan menjadi : “Bertekad bulat mengagungkan asma ALLAH SWT kekal dan abadi, dengan keberanian menyerbakan keharuman dengan sempurna, dengan kesucian menunaikan Rukun Islam dan Rukun Iman, mengutamakan keeratan dan kejujuran dengan rendah hati”
Motto : “ Dengan Iman dan Akhlak Saya Menjadi Kuat”
“ Tanpa Iman dan Akhlak Saya Menjadi Lemah”
Sejarah Tapak Suci
Tradisi pencak silat sudah berurat-berakar di kalangan masyarakat Indonesia sejak lama. Sebagaimana seni beladiri di negara-negara lain, pencak silat yang merupakan seni beladiri khas Indonesia memiliki ciri khas tersendiri yang dikembangkan untuk mewujudkan identitas. Demikian pula bahwa seni beladiri pencak silat di Indonesia juga beragam dan memiliki ciri khas masing-masing.
Tapak Suci sebagai salah satu varian seni beladiri pencak silat juga memiliki ciri khas yang bisa menunjukkan identitas yang kuat. Ciri khas tersebut dikembangkan melalui proses panjang dalam akar sejarah yang dilaluinya.
Berawal dari aliran pencak silat Banjaran di Pesantren Binorong Banjarnegara pada tahun 1872, aliran ini kemudian berkembang menjadi perguruan seni bela diri di Kauman Yogyakarta karena perpindahan guru (pendekarnya), yaitu KH. Busyro Syuhada, akibat gerakan perlawanan bersenjata yang dilakukannya sehingga ia menjadi sasaran penangkapan yang dilakukan rezim kolonial Belanda. Di Kauman inilah pendekar KH. Busyro Syuhada mendapatkan murid-murid yang tangguh dan sanggup mewarisi keahliannya dalam seni pencak silat. Perguruan seni pencak silat ini didirikan pada tahun 1925 dan diberi nama Perguruan cik auman yang dipimpin langsung oleh Pendekar M.A Wahib dan Pendekar A. Dimyati, yaitu dua orang murid yang tangguh dari KH. Busyro Syuhada. Perguruan ini memiliki landasan agama dan kebangsaan yang kuat. Perguruan ini menegaskan seluruh pengikutnya untuk bebas dari syirik (menyekutukan Tuhan) dan mengab-dikan perguruan untuk perjuangan agama dan bangsa.
Perguruan Cikauman banyak melahirkan pendekar-pendekar muda yang akhirnya mengembangkan cabang perguruan untuk memperluas jangkauan yang lebih luas dengan nama Perguruan Seranoman pada tahun 1930. Perkembangan kedua perguruan ini semakin hari semakin pesat dengan pertambahan murid yang cukup banyak. Murid-murid dari perguruan ini kemudian banyak menjadi anggota Laskar Angkatan Perang Sabil (APS) untuk melawan penjajah, dan banyak yang gugur dalam perlawanan bersenjata.
Lahirnya pendekar-pendekar muda hasil didikan perguruan Cikauman dan Seranoman memungkinkan untuk mendirikan perguruan-perguruan baru, yang di antaranya ialah Perguruan Kasegu pada tahun 1951. Atas desakan murid-murid dari Perguruan Kasegu inilah inisiatif untuk menggabungkan semua perguruan silat yang sealiran dimulai. Pada tahun 1963, desakan itu semakin kuat, namun mendapatkan tentangan dari para ulama Kauman dan para pendekar tua yang merasa terlangkahi. Dengan pendekatan yang intensif dan dengan pertimbangan bahwa harus ada kekuatan fisik yang dimiliki ummat Islam menghadapi kekuatan komunis yang melakukan provokasi terhadap ummat Islam, maka gagasan untuk menyatukan kembali kekuatan-kekuatan perguruan yang terserak ke dalam satu kekuatan perguruan dimulai. Seluruh perangkat organisasional dipersiapkan, dan akhirnya disepakati untuk menggabungkan kembali kekuatan-kekuatan perguruan yang terserak ke dalam satu kekuatan perguruan, yaitu mendirikan Perguruan Tapak Suci pada tanggal 31 Juli 1960 yang merupakan keberlanjutan sejarah dari perguruan-perguruan sebelumnya.
Pada perkembangan selanjutnya, Perguruan Tapak Suci yang berkedudukan di Yogyakarta akhirnya berkembang di Yogyakarta dan daerah-daerah lainnya. Setelah meletusnya pemberontakan G30 S/PKI, pada tahun 1966 diselenggarakan Konferensi Nasional I Tapak Suci yang dihadiri oleh para utusan Perguruan Tapak Suci yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Pada saat itulah berhasil dirumuskan pemantapan organisasi secara nasional, dan Perguruan Tapak Suci dikem-bangkan lagi namanya menjadi Gerakan dan Lembaga Perguruan Seni Beladiri Indonesia Tapak Suci Putera Muhammadiyah. Dan pada Muham-madiyah tahun 1967, Tapak Suci Putera Muhammadiyah ditetapkan menjadi organisasi otonom di lingkungan Muhammadiyah, karena Tapak Suci Putera Muham-madiyah juga mampu dijadikan wadah pengkaderan Muhammadiyah.
Langganan:
Postingan (Atom)